Bukti baru Atlantis yang mencengangkan mengungkapkan peradaban maju yang dilestarikan oleh para pendeta Mesir Kuno... Sebelum Bencana melanda | Stacy Liberatore, Surat Harian Gelombang baru penelitian telah menghidupkan kembali salah satu misteri terbesar dalam sejarah: kisah Atlantis. Pembuat film dan arkeolog Michael Donnellan mengklaim bahwa bukti yang diawetkan oleh pendeta kuno Mesir Sais menunjukkan peradaban maju yang pernah berkembang di Atlantis, sebelum menghilang sekitar 11.600 tahun yang lalu. Donnellan mengatakan kepada Daily Mail bahwa para pendeta menggambarkan Atlantis sebagai tanah air nenek moyang mereka, sebuah peradaban yang ada di luar dunia Mediterania dan 'di luar Pilar Herakles.' Dia mengatakan catatan mereka diturunkan kepada anggota parlemen Yunani Solon, yang mengunjungi Mesir sekitar 600 SM dan merekam kisah yang kemudian akan menginspirasi dialog filsuf Plato Timaeus dan Critias. Menurut Donnellan, para imam Mesir memberi tahu Solon tentang sebuah kerajaan yang kuat yang mendahului Yunani dan Mesir tetapi dihancurkan 'dalam sehari dan semalam.' Bencana alam, kata mereka, memusnahkan Atlantis dan Athena kuno, membentuk kembali Mediterania dan memicu mitos banjir yang bergema di seluruh budaya. "Mereka memberi tahu Solon bahwa 11.600 tahun yang lalu, peristiwa yang sama menghancurkan Athena dan ibu kota Atlantis," jelas Donnellan. "Jika itu menghancurkan seluruh Mediterania, itu pasti akan menyebabkan bencana global." Tulisan-tulisan Plato menggambarkan Atlantis sebagai peradaban yang sangat maju yang membangun kuil-kuil besar dan pelabuhan besar sebelum ditelan laut. Para peneliti modern seperti Donnellan berpendapat bahwa catatan tersebut mungkin mencerminkan peristiwa geologis nyata pada akhir Zaman Es terakhir, ketika naiknya air laut dan banjir besar mengubah garis pantai di seluruh dunia. Donnellan mengatakan dia percaya catatan Mesir kuno dan teks Plato keduanya menunjuk pada 'peradaban Atlantik yang hilang' yang binasa dalam bencana alam, mungkin gempa bumi, tsunami atau dampak komet. "Para pendeta Sais adalah penjaga pengetahuan kuno," katanya kepada Daily Mail, menambahkan bahwa mereka menyembah dewi Neith dan memelihara arsip kuil yang mendokumentasikan banjir global dan runtuhnya masyarakat sebelumnya. 'Akar mereka sebagai imamat sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.' Plato menulis bahwa para imam mengatakan kepada Solon bahwa orang Yunani 'seperti anak-anak', setelah kehilangan semua ingatan tentang zaman sebelumnya, sementara Mesir telah menyimpan catatan tertulis tentang peristiwa yang dihapus dari sejarah Yunani, termasuk jatuhnya peradaban pulau yang luas. Kekaisaran maritim ini, kata mereka, pernah mencoba menaklukkan Eropa dan Asia sebelum dikalahkan oleh Athena kuno. ...